Rabu, 16 Februari 2011

Kepentingan Manusia di Masjid

Bukankah......Allah jadikan manusia hanya untuk menyembahNYA, tapi sering kita ditemukan itu masjid Muhamaddiyah, itu masjid Nahdatul Ulama, itu masjid LDDI, masjid , masjid, masjid, masjid.....masjid bukan lagi tempat menjalin hubungan mahluk dengan tuhannya. Tetapi tempat memperebutkan pengaruh, demi sesuatu yang meraka anggaap benar.......pengaruh ditengah masyarakat, kedudukan, kekuasaan. Terkadang ada klaim bahwa masjid hanya milik golongan tua, yang bau tanah, yang masih muda jangan sekali- kali ikut memmakmurkan masjid. Kalian yang muda belum bisa istiqomah, belum nikah, padahal jika dilihat apakah yang tua sudah memenuhi kreteria untuk dapat menjadi imam. Indononesia......Indonesia....orang yang baru mennunaikan ibadah haji, mendadak menjadi orang yang sangat suci ditengah masyarakat. Padahal kalau boleh kritisi dari mana sumber dana yang dia gunakan untuk pergi ke tanah suci....Indonesia...Indonesia....

Obrolan di Angkot.......

Dalam perjalanan menuju salah satu sekolah, tempat dimana aku diutus untuk menjalankan kewajibanku dalam mengikuti program sekolah guru ekselensia Indonesia (SGEI). kudengar obrolan dua orang ibu rumah tangga menceritakan keadaan mereka dan teman pergaulan mereka sebagai wali murid di salahsatu sekolah. " Bahwa kita sebagai wali murid lebih mengutamakan kebutuhan anak untuk pendidikan mereka", tidak perlu bersolek, hidup bermewah- mewahan, sedangkan biaya pendidikan anak dihiraukan. Ironis memang, fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan. Terkadang sekolah harus berjuang sendirian untuk tetap bertahan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, ditengah kerasnya kehidupan sekarang. itulah wajah pendidikan bangsa ini